Selasa, 05 Januari 2010

Forbidden Love

Malam bulan purnama ini, aku ingin berjalan-jalan lebih jauh dari sebelumnya. Aku Kawa si serigala ,menjelajahi isi hutan yang gelap dengan penuh hati yang bimbang, entah apa yang sedang ku rasakan saat ini.
“aaaargh” aku menginjak pecahan kaca. Sakit sekali rasanya, gak bisa bergerak.
Aku bingung bagaimana bisa di tempat seperti ini ada pecahan kaca yang begitu banyak. Di saat itu juga ku dengar suara sesuatu menghampiriku, “serigala?” tiba-tiba muncul manusia, seorang lelaki muda tampan di hadapanku. Orang itu menghampiriku, kemudian ia memegang kakiku yang terluka dan mengobati lukaku itu.
Aku terkagum-kagum dengan kebaikan orang ini. Dia begitu tampan dan baik hati. Manusia ini membuatku merasakan sesuatu yang aneh suatu perasaan yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Seusainya ia mengobati lukaku dan mambalut kakiku dengan sapu tangan berwarna merah, ia pergi sambil tersenyum kemudian berlari. Aku menatap terpaku sosok manusia itu sampai menghilang di balik gelapnya hutan ini. Aku baru menyadarinya, apa yang ia lakukan di hutan ini? Apakah Ia sendiri di hutan belantara ini?
‘Ya Tuhan , pertemukanlah aku dengannya kembali’, harapku dalam hati.
Masih membayangkan wajahnya,
Esok paginya aku pulang ke tempat keluargaku tinggal dibalik tebing di dalam hutan ini. Ku berjalan lagi sambil tertatih-tatih karena kakiku masih sakit menyusuri hutan sambil tersenyum mengingat senyuman lelaki itu yang hadir kembali ke dalam mimpiku. Dan kusadari dan kurasa, aku….aku jatuh cinta pada manusia.
Teringat kata-kata ibu,”dulu ibu mencintai manusia,dan ingin sekali memilikinya tetapi itu adalah sesuatu yang tidak mungkin”. Yaaah aku tau itu, hewan tidaklah mungkin mencintai manusia seperti apa yang aku rasakan saat ini dan itu adalah perasaan yang terlarang, terlarang untuk aku rasakan sebagi seekor hewan yang nistah ini. Tapi aku yakin perasaan ini bukan perasaan yang cuma ‘numpang lewat’ tapi ini CINTA. Memang agak lucu untuk di dengar, tapi apakah aku salah? Aku seekor serigala, mencintai manusia. Rasa ini datang begitu saja tanpa bisa aku hentikan.
‘Andai saja aku bisa menjadi manusia, aku akan mencarinya dan membuatnya juga mencintaiku’, pikiran yang aneh memang. Saat ini aku hanya bisa mengambang di bayang-bayang wajahmu , duhai lelaki tampan.
Menatap bulan purnama yang bulat nan indah. Mengulang-ulang harapanku untuk menjadi manusia.
“Tuhan, di bawah bulanmu in, izinkan aku bertemu dengannya sekali saja setidaknya untuk mengucapkan terima kasih padanya dalam sosok manusia juga”, akupun teriak di bawah indahnya rembulan.
Tiba-tiba angin berhembus kencang. Apa ini??ada apa??aku menahan diri dari kencang angin yang berhembus. Aku merasakan ada yang beda dengan diriku. Aku terkejut di saat angin behenti berhembus, aku bisa berdiri dengan sempurna, aku memiliki kaki dan tangan manusia. Tubuhku tak lagi berbulu. Apakah keinginanku terkabul? Sungguh cepat sekali. aku menjadi manusia.
Kini aku adalah Kawa. Gadis berusia 14 tahun, akulah manusia serigala
“apa???kamu naksir manusia?kamu mau keluar dari hutan?tidak..ayah tidak setuju. Kalau manusia tahu kamu berubah menjadi manusia karena sinar rembulan bisa bahaya!!” larang ayahku.
“ayah tolonglah aku,aku bertekat untuk tetap bisa bersama orang yang aku sukai dan aku mencintainya, yah” aku membujuk ayah yang tengah kesal.
Akhirnya ayah mengizinkan aku untuk pergi k kota..hmm asik!!
“tapi ingat, ketika bulan purnama datang kembali kembalilah ke hutan, jangan sampai manusia tahu bahwa engkau adalah sebenarnya manusia serigala, itu akan sangat berbahaya bagimu!!”ayah mengingatkan dan aku mengiyakan.

--##--

“ini teman baru kalian, namanya Kawa” seorang guru cantik memperkenalkan diriku pada teman-teman sekelasku. Yaa, kini aku bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di kota.
“kenalkan, aku Kawa”
Salah seorang temanku bertanya,”darimana asalmu?”
Aku terdiam dan bingung,”ehm…aa..aku dari desa. Mohon kerja samanya ya” aku bisa mengelak. Dan lega rasanya bagiku.
Sudah seminggu aku menjadi manusia, tapi aku belum juga menemukan lelaki itu. Apakah aku harus menyerah?? Tidak aku pasti bisa bertemu dengannya lagi, hanya saja ini semua butuh waktu.
Di pagi hari yang agak mendung ku berjalan menuju sekolah. Bertemu dengan teman-temanku..senangnya menjadi manusia, bisa tertawa bersama teman-teman.
Memasuki kelas, ku lihat wajah yang tidak begitu asing bagiku. Lelaki itu..!!iyaa, aku yakin dia yang menolongku di hutan, lelaki yang mengobati lukaku dan membuatku jauh cinta padanya saat pandangan pertama dan akhirnya aku menemukannya.
Aku menatapnya, diapun demikian
“namanya Kawa,unik yah namanya”, Rei teman sekelasnya memberi tahu lelaki itu
“gue gak nanya” jawabnya angkuh..
Yaa Tuhaaaaaaan…..dia tak seperti yang ku lihat saat itu. Aku jadi takut untuk menyapanya. Bagaimana ini?? Aku sudah bertemu dengannya tetapi sikapnya begitu angkuh dan dingin, dingin seperti salju. Ugh,aku jadi menyesal telah menjadi manusia.
Saat istirahat aku sedang bersandar di dinding koridor di temani oleh teman sebangkuku Nana , sambil menikmati permen karet yang ku kunyah.lelaki itu lewat di depanku.
“siapa sih dia?”tanyaku pada Rika
Rika yang sambil menguyah, “maksud lo??dia??namanya ryo.baru minggu ini dia masuk,soalnya dia sakit. Anaknya cuekan banget”
Jadi seperti itu yah??tak heran kalau ia berbicara angkuh sperti tadi. Tetapi kembali kepada tekat bulatku, aku akan tetap mendekatinya.
Setiap hari aku berusaha mendekatinya, mulai dari membawakan bekal , memberi perhatian-perhatian kecil padanya. Memang terlihat aku yang lebih agresif, tapi demi tekad semulaku apapun akan ku lakukan. Akhirnya pada suatu hari ia pun mau berbicara kepadaku “hei, Kawa mengapa kau baik sekali padaku, padahal aku adalah orang yang sangat angkuh sehingga tak ada yang mau berteman dengan diriku” jelas Ryo. “Aa…aa..ku hanya ingin berteman dan mengenal dirimu lebih dekat” balasku dengan suara terbatah-batah. “Ohh begitu, kalau begitu pulang sekolah kuajak kau ikut denganku, dan aku tidak menerima kata tidak kecuali engkau tak mau berteman denganku” kata Ryo.
Selama jam pelajaran aku tak bisa berkonsentrasi, aku memikirkan kemana ia akan mengajak ku pergi setelah pulang sekolah. Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi dan setelah teman-teman kelas keluar satu-persatu hingga yang terakhir. Tinggal aku dan dia di kelas, ia menghampiri bangkuku dan berkata “Ayo kita bergerak” Sambil setengah menarik diriku ke arah parkiran sekolah.
“dimana ini ??” Tanyaku pada Ryo saat kita sampai di sebuah gedung yang besar dan disesaki penuh dengan manusia-manusia. “Ini namanya adalah Mall, apakah di kampungmu tak ada yang namanya Mall??, ohh tak usah dijawab ku yakin tak ada satupun” jawab Ryo cepat. Di mall aku diajaknya berkeliling mengitari mall, menonton bioskop, dan makan di sebuah restoran. “Apakah kamu senang??” Tanya Ryo kepada Kawa. “Ya aku senang, aku baru pertama kali merasakan rasa senang seperti ini. Terima Kasih Ryo kamu baik sekali telah mengajakku ke tempat ini ”. “Y.ya..” jawab Ryo salah tingkah.. “Kau tak seperti yang dikatakan anak-anak kepadaku, kata mereka kamu cuek dengan semua orang yang ada di sekitarmu, tetapi aku merasa beda terhadapmu, kamu baik kamu telah membuatku sangat senang hari ini” jelasku. “Karena kamu beda dengan yang lainnya, kamu baik dan apa adanya tak seperti kebanyakan orang yang kukenal selama ini” “kamu manis sekali Kawa” jelas Ryo.
Dari saat itu aku sering jalan dengannya menghabisi waktu bersama, ingin rasanya ku bisa seperti selama ini. Hingga pada suatu sore yang cerah kami sedang ada di sebuah taman kota sambil memakan es krim “dari mana asalmu Kawa? Dimana orang tuamu tingaal?mengapa kau hidup sendiri di kota ini?”Tanya Ryo tiba-tiba kepadaku. Aku bingung menjawab pertanyaanya yang datang tiba-tiba itu “Kawa, Apa yang kamu pikirkan? Kamu kelihatan tidak enak badan? Apa kamu sakit? Kalau begitu akan kuantarkan kamu pulang sekarang” Tanya Ryo. “Aku tdak apa-apa hanya sedikit tidak enak badan gara-gara tadi malam kurang tidur karena tugas yang kukerjakan” jawabku dengan berbohong kepadanya “apakah benar?” Tanya Ryo memastikan. Aku mengganguk sambil berkata “Iya, aku tidak apa-apa, ayo kita jalan-jalan, aku ingin ke tempat yang sepi dan tenang, apakah kau ingin mengantarkan ku tempat seperti itu?” pintaku kepadanya “.
Akhirnya sampailah kami di tempat yang kuinginkan, tapi tak kusangka tempat yang ia ajak adalah tempat pertama kali kita bertemu. Ia disini adalah hutan tempat dulu ku tinggal sebagai seorang serigala sampai aku bertemeu dengan dirinya dengan wujud manusia yang kuperoleh. Disana kami mengobrol sepuasnya, ini pertama kalinya aku bisa merasakan sebegitu dekatnya dengannya. “Aku senang di tempat ini bersamamu, biasanya aku hanya sendirian ke hutan ini.. ohh yah waktu sebulan yang lalu aku bertemu dengan seekor serigala yang terluka” kata Ryo kepadaku. aku tersentak kaget, aku tak sangka ia menceritakan awal pertemuan kita di tempat ini
Tiba-tiba angin berhembus kencang. Angin yang terasa aneh bagiku tetapi pernah kurasakan. Kulihat cahaya bulan yang muncul malam ini, ohh ternyata sekarang bulan purnama. Kurasakn tubuhku berubah, berubah kembali menjadi sesosok serigala. “Ka…kamu….serigala!!!” kata Ryo yang begitu kaget melihat wujud asliku. “Yah, aku adalah seekor serigala yang telah kau tolong sebulan lalu. Aku ingin sekali ingin bertemu untukmu kedua kali dan Tuhan mengabulkan doaku di bawah cahaya bulan purnama dan aku mencarimu di kota, aku sangat senang bisa berkenalan denganmu walau pertama kali kita bertemu, kau terlihat angkuh ke semua orang termasuk kepadaku tetapi saat ku mengenal dirimu lebih dekat aku senang caramu yang tersenyum hanya untukku” kataku . “aku juga suka denganmu Kawa, aku jatuh cinta kepadamu” balas Ryo. “itu tak mungkin Ryo karena aku sebenanya adalah seekor serigala bukan seorang manusia sepertimu jadi kita takkan kan bisa bersamamu, ku mohon kau mengerti !!”. Jelasku kepada Ryo walau sebenarnya akau pun merasa sakit hati akan hal ini. “Yah aku mengerti” “Tetapi, kita akan selalu berteman kan??” Tanya Ryo. “yah kita akan selalu berteman, bila engkau ingin menemuiku datanglah ke hutan ini” “aku akan selalu menunggumu disini, teman” Jawabku sambil tersenyum. Dari saat itu ia selalu datng ke hutan untuk menemuiku. Ialah teman manusiaku yang pertama dan yang ku cintai.

*END*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar